#Belajar Rukyat

Alhamdulillah...hari ini kita telah berada di penghujung daripada bulan sya'ban, yakni tepatnya 29 sya'ban 1435. Artinya, sore nanti akan berlangsung proses rukyat yakni melihat kapan hilal 1 ramadhan 1435 H.

Dimana, untuk menentukan kapan masuk 1 ramadhan ataupun 1 syawal adalah dengan metode rukyat.

Dalilnya "berpuasalah karena melihat hilal, dan berhari raya-lah karena melihat hilal. Jika kalian tertutupi, maka sempurnakanlah bulan sya'ban menjadi 30 hari"[HR. Muslim no 1080].

Namun menariknya, secara teori perhitungan (hisab), posisi hilal di beberapa wilayah Indonesia masih berada di bawah 2 derajat.

Sebagaimana semisal di Banjarmasin, matahari terbenam pukul 18.23 wita, kondisi ketinggian hilal 0 derajat 10 menit 10 detik diatas ufuk.

Di Jogja, diperkirakan tinggi hilal 0 derajat, 31 menit, 17 detik.

Menurut data dari http://rukyathilal.org/ pun dijelaskan mustahil hilal dapat di rukyat.

Namun walaupun secara perhitungan, rukyat tidak mungkin dilakukan, tetap secara syar'i rukyat harus dilakukan, karena hal tsb nantinya akan menjadi dasar syar'i untuk menentukan kapan masuknya 1 ramadhan atau 1 syawal sebagaimana dalil dari hadist diatas.

Dugaan saya, pemerintah akan melakukan istikmal bulan sya'ban menjadi 30 hari. Sehingga kemungkinan 1 ramadhan 1435 H jatuh pada 29 juni 2014. Namun untuk kepastiannya tentu akan melihat hasil rukyat di beberapa daerah, dan menunggu hasil sidang itsbat dari pemerintah malam ini.

Namun, selain menunggu hasil rukyat hilal di wilayah seluruh Indonesia, tetap juga melihat hasil rukyat di negara lain, baik di eropa, timur tengah dan wilayah lain. Karena jika mengikuti pendapat rukyat secara global, dimana terlihat hilal syar'i, maka hilal itu berlaku untuk seluruh kaum muslimin dimanapun berada.

Walaupun memang ada sebagian kaum muslimin yang hanya berpedoman kepada rukyat secara lokal (per negara). Namun yang rajih menurut saya adalah rukyat secara global. والله أعلم بالصواب

@AdiVictoria

Post a Comment

Previous Post Next Post